Senin, 18 Mei 2015

Proses Memiliki Rumah (1)

 Puri Harmoni 7 (bag. 1)



Saya dan isteri telah memiliki satu pandangan soal rumah pertama yang kami rencanakan, dan perumahan Puri Harmoni 7 masuk dalam beberapa kriteria kami. Walaupun tidak sempurna, kami cukup merasa senang dan bersyukur.

Mungkin memang seperti kata orang, membeli rumah itu seperti mencari pasangan hidup. Harus ada jodoh. Hal itulah yang kami rasakan. Awalnya kami tidak melirik daerah Cileungsi dan sekitarnya dalam radar pencarian kami. Namun ternyata disini kami merasa menemukan yang kami cari.

Puri Harmoni 7 adalah perumahan subsidi yang memiliki harga terjangkau dengan DP yang ringan. Seperti yang dijelaskan dalam tulisan sebelumnya, saya membayar booking fee sebesar 1 juta rupiah dan DP sebesar 15,2 juta rupiah yang saya cicil hingga 7x. Sampai tulisan ini dibuat saya sudah masuk cicilan ke-6. Dan dalam tulisan ini saya ingin berbagi pengalaman yang telah dilewati selama proses ini dijalani.

Semoga berkenan ya…

Setelah perjalanan kami berburu rumah beberapa waktu lalu, (dalam tulisan lika-liku mencari rumah), akhirnya kami memilih perumahan Puri Harmoni 7. Lokasi perumahan ini berada di desa Cikahuripan, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor.

Alasan dasarnya sederhana, bahwa perumahan ini menawarkan harga yang sangat bersahabat dengan kami. Ditambah lokasi perumahan yang walau agak sedikit jauh dari tempat aktivitas bekerja, namun suasananya sesuai dengan harapan kami.

Pak Taufik, selaku marketing perumahan Puri Harmoni 7, telah menjelaskan beberapa hal yang berkaitan dengan perumahan dan syarat KPR-nya.


Pak Taufik dan Pak Hendra saat menjelaskan kepada kami
Pada tanggal 10 Januari 2015, saya dan isteri mendatangi kantor pemasaran Puri Harmoni 7 yang saat itu masih menempati sebuah bangunan toko di pinggir jalan raya Klapanunggal, sekitar 1 KM dari lokasi perumahannya. Tujuan kami adalah untuk menyerahkan bukti setoran tanda jadi kami yang beberapa hari lalu dibuat oleh Pak Taufik saat saya menyerahkan uang booking fee dan nantinya akan ditukar dengan kwitansi pembayaran dari developer, sebagai alat bukti pembayaran yang dianggap sah.


Selain itu kami juga akan menerima berkas persyaratan yang diminta dilengkapi oleh developer untuk kemudian diajukan KPR-nya ke Bank BTN, selaku bank yang bekerjasama dengan perumahan Puri Harmoni 7.

Saat itu saya dan isteri cukup terkejut dengan banyaknya orang yang ada disana. Ternyata mereka juga calon-calon penghuni di Puri Harmoni 7. Sebagian dari mereka telah menyerahkan berkas-berkas yang diminta untuk pengajuan KPR, serta sebagian yang lain baru membayar tanda jadinya. Bahkan ada yang baru berkunjung dan masih melihat-lihat terlebih dahulu perumahannya.

Melihat banyaknya orang yang terlihat antusias dengan perumahan ini, membuat saya merasa yakin bahwa ini perumahan yang baik dengan developer yang insya Allah juga baik. Meskipun hingga saat itu, saya belum meneliti lebih detil tentang developer Puri Harmoni 7.

Setelah menunggu antrian beberapa saat, tiba giliran saya dan isteri yang duduk dihadapan pihak developer. Dengan ramah, wanita muda yang merupakan bagian pemasaran, menyapa kami. Setelah menyerahkan bukti pembayaran kami, kami menerima kwitansi pembayaran dari pihak pemasaran yang dianggap sebagai bukti pembayaran yang sah.

Kemudian staff developer tersebut memberikan beberapa berkas untuk persyaratan KPR. Ia menjelaskan beberapa point, terutama berkas yang berkaitan dengan surat belum pernah memiliki rumah dan surat keterangan bekerja serta pendapatan per bulannya. Ia menjelaskan bahwa maksimal gaji pokok harus 4 juta rupiah per bulan dan sudah berstatus karyawan tetap minimal 1 tahun.

Kami diberi waktu maksimal 14 hari kerja untuk melengkapi semua berkas-berkas KPR.

Setelah selesai urusan dengan developer, saya mengajak isteri untuk melihat ke lokasi yang jaraknya sekitar 1 KM dari saat ini kami berada. Awalnya isteri agak segan, karena hujan yang baru reda membuat jalanan terlihat becek. Namun setelah saya bujuk akhirnya ia mau melihat ke lokasi perumahannya.

Jujur, saya kurang mendapatkan ekspresi yang saya harapkan dari isteri saat tiba di lokasi perumahan. Harapan saya, ia akan menunjukkan ekspresi antusias. Tapi ternyata agak datar saja responnya. Seperti ada sedikit keraguan dalam wajahnya.

Agar menenteramkan hatinya, saya memberikan alasan-alasan dan harapan saya dengan membeli rumah disini kepada isteri.

Saya mengerti apa yang saat itu dipikirkannya. Yaitu jarak antara rumah yang rencana kami beli dengan lokasi tempatnya bekerja, lebih jauh dari rumah kontrakan kami saat ini. Dimana, bila menggunakan motor hanya 30 menit waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke kantornya dari rumah kontrakan kami. Namun bila rumah kami disini, menurut Google Maps, dibutuhkan sekitar 50 menit sampai 1 jam.

Setelah melihat dan mengamati sesaat lokasi perumahan, kami pun beranjak pulang. Selama perjalanan pulang saya agak cemas bila isteri kurang suka dengan perumahan tersebut. Karena dari awal survey hingga memberikan uang tanda jadi, ia tidak bisa ikut. Dan menyerahkan keputusannya kepada saya.

lokasi perumahan yang masih berupa lahan kosong
Namun ternyata kecemasan saya berangsur hilang, tatkala isteri mengatakan bahwa ia cukup terkejut dengan begitu banyaknya orang-orang yang tertarik dengan perumahan itu. Seperti yang dilihatnya di kantor pemasaran. Saat kami berbincang-bincang dengan beberapa calon pembeli di perumahan itu, ternyata banyak juga orang yang membeli rumah di Puri Harmoni 7, meski lokasi bekerjanya di sekitar  Jakarta Selatan dan bahkan ada yang di Jakarta Barat.

Saya bersyukur karena akhirnya isteri setuju seratus persen bila kita membeli rumah di perumahan Puri Harmoni 7. Kami pun mulai melengkapi syarat-syarat yang diminta untuk pengajuan KPR.

Nanti dilanjut ya…



Tidak ada komentar:

Posting Komentar