Jumat, 02 Januari 2015

Ketika Mama tiada

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,

Ketika Mama tiada, adalah awal kehidupan ku yang baru. Dimana aku belajar memahami tentang hidup. Dimana aku dikembalikan kepada permulaan pertanyaan.
 “Siapa aku ? dan apa tujuan ku ?”

Ketika Mama tiada, adalah awal aku belajar tentang berserah diri. Menyerah total kepada Sang Khalik. Mengimani dan selalu berbaik sangka atas segala ketentuan-Nya.

Ketika Mama tiada, aku mulai mengetahui dan memahami arah jalan pulang dan terus berupaya agar tidak tersesat, hingga nanti aku pun akan pulang.

Subhanallah…Subhanallah…Subhanallah…Tiada daya dan upaya kecuali dari Mu Ya Rabb

Terima kasih Mama, semoga kita akan dipertemukan lagi di rumah tempat kita kembali yang sesungguhnya…amin.

Kamis, 01 Januari 2015

Sabar adalah Hasil

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

Sering aku mendengar orang berkata,
“Kesabaran saya sudah habis.” atau, “untung saya masih bisa bersabar”, dan berbagai ucapan lainnya yang sejenis.
Seolah-olah sabar itu adalah tindakan atau perbuatan.
Menurutku hal seperti itu disebut orang sabar yang disabar-sabarin.
Kalau boleh kita kaji sedikit, istilah sabar adalah orang yang tunduk pada ketentuan Tuhan. Ketentuan Tuhan yang berlaku dalam kehidupan manusia banyak macamnya, sehingga ada perasaan senang dan susah. Kalau kita bisa tunduk pada semua ketentuan-Nya, insya Allah kita termasuk orang-orang yang berserah diri. Menyerah sepenuhnya pada Tuhan itulah orang-orang yang sabar.
Salah satu cara adalah selalu berbaik sangka atas semua ketentuan Tuhan yang berlaku atas diri. Susah dan senang adalah permainan rasa yang bila kita mau menyelami ketaatan kita, maka tiada lagi rasa yang macam-macam tersebut. Nanti hanya ada satu rasa…dan bila sudah masuk ke sana orang lain yang akan menilai sabar dalam diri kita, sebab itu adalah hasil dari apa yang kita lakukan.
Semoga Tuhan memasukkan kita ke dalam golongan orang-orang yang berserah diri…amin