Rabu, 03 Februari 2016

Pentingnya membentuk sebuah Komunitas Warga dalam satu perumahan


Sebagai sebuah kelompok masyarakat baru di perumahan baru, tentu saja diperlukan sebuah aturan untuk menjaga ketertiban dan keamanan lingkungan. Seperti pengaturan sampah dan keamanan. Biasanya, untuk tahap awal pengaturan tersebut masih wewenang developer. 

Seperti hal nya di lingkungan perumahan Puri Harmoni 7, Desa Cikahuripan, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor.

Seperti umumnya sebuah perumahan baru, konsumen yang sudah sah memiliki rumah disini, tidak langsung bebarengan menempati rumahnya. Ada yang masih melakukan renovasi, ada juga yang masih standard developer. Sedangkan yang sudah membangun dapur, kebanyakan memang langsung ditempati. Hingga tulisan ini dibuat, dari 500-an unit rumah yang ada, baru sebanyak 43 KK yang menempati rumahnya.

Saya termasuk yang belum menempati rumahnya karena masih melakukan renovasi. Rencananya, bulan Maret 2016 saya dan keluarga kecil saya akan mulai menempati rumah pertama kami ini.

Namun meski demikian, saya sudah mengenal beberapa keluarga yang sudah lebih dulu tinggal di Puri Harmoni 7. Seperti di Blok D3, saya sudah akrab dengan Pak Mahdi, Pak Imam, Pak Sujana dan beberapa lainnya. Sedang yang satu blok dengan saya, yaitu di blok B2, saya baru mengenal tetangga di sebelah kanan saya yaitu Pak Aryo.

Awal renovasi rumah, saya sangat antusias sekali. Maklumlah, baru kali ini saya yang membuat desainnya dan saya juga yang mengeksekusinya. Biasanya, waktu Ayah saya masih sehat, Beliau yang membuat konsep desain bangunan sekaligus mengawasi. Seperti rumah Ayah saya di Jakarta. Karena memang Beliau mempunyai latar belakang ilmu tehnik sipil. Dari Beliau saya banyak belajar tentang ilmu bangunan.



Namun, beberapa waktu yang lalu, saya pernah membuat catatan mengenai bangunan yang dibuat oleh developer. Saya kecewa, karena kualitas bangunan yang kurang baik. Saya juga telah mengajukan komplain ke pihak developer, yaitu PT. Vista Bangun Multiguna, dan bisa diterka....hingga saat ini BELUM dikerjakan.

Dan yang membuat saya benar-benar kecewa, adalah adanya unsur pemaksaan dalam pembuatan sumur air oleh seorang oknum warga asli. Dimana kami tidak boleh menggunakan jasa penggalian sumur selain menggunakan jasa oknum tersebut. Bahkan pernah ada tukang galian sumur dari luar wilayah yang diusir oleh si oknum tersebut. Padahal, mereka diminta oleh salah satu warga perumahan karena dari segi keahlian dan ongkos pekerjaan yang lebih masuk akal dibanding si oknum.

Dan saya juga termasuk yang ditekan oleh si oknum. Pada intinya saya tidak keberatan, asal caranya sopan dan ongkos yang diminta pun masuk akal. 

Herannya, developer seolah tutup mata dengan ulah oknum tersebut. Seharusnya, pihak developer melindungi kami sebagai konsumen yang sudah secara sah membeli unit di proyek developer tersebut. Maka keamanan wilayah yang seharusnya masih menjadi tanggung jawab developer saya pertanyakan...

Kasus yang berikutnya adalah soal sampah. Dimana, developer tidak ada inisiatif untuk mengkoordinir tentang pengangkutan sampah 

Karena sebab itulah, akhirnya warga Puri Harmoni 7 yang sudah menempati rumahnya berkumpul bersama mencari solusi.

Dari kasus-kasus tersebut diatas, akhirnya saya merasakan memang pentingnya wadah komunitas warga di lingkungan perumahan. Terutama perumahan baru yang belum terbentuk RT dan RW nya. 

Hal positif yang saya rasakan adalah, tumbuhnya kebersamaan dan rasa persaudaraan diantara warga perumahan. Dan kami seperti menjadi satu kesatuan yang kuat. Seperti ucapan Pak SBY waktu itu, ‘Bersama Kita Bisa !’

Untuk seluruh warga Puri Harmoni 7 Klapanunggal...baik yang sudah menempati unit rumahnya atau yang belum, dengan ini kami mengajak Anda untuk bersama-sama bersatu dalam wadah Komunitas Warga Puri Harmoni 7, untuk menjaga hak-hak Anda agar tidak tercederai...dan bersama mewujudkan lingkungan tempat tinggal kita yang aman, nyaman dan tenteram...sehingga terwujud kehidupan masyarakat yang harmonis, sesuai dengan nama perumahan kita...Puri Harmoni 7

Minggu, 17 Januari 2016

Agutama21 Transport

Rental mobil pribadi...

Memang jenis usaha ini adalah bukan jenis usaha yang baru. Telah banyak pemain-pemain di bidang ini. Namun minat akan dunia otomotif dan juga travelling membuat kami akhirnya memutuskan untuk ikut meramaikannya.

Bukan hanya mengejar target profit semata, tapi memberikan manfaat untuk orang banyak adalah tujuan kami. Melayani dengan sepenuh hati, menjadi profesional di bidang ini.

Kami percaya bahwa rezeki adalah urusan Tuhan Yang Maha Kuasa. Kami hanya terus berusaha melakukan yang terbaik yang kami bisa untuk kepuasan pelanggan dan menjaga sebaik-baiknya kepercayaan yang diberikan oleh pelanggan kepada kami. Insya Allah, kami sampai ke tujuan akhir kami...yaitu menjadi manfaat bagi banyak orang...amin


Rabu, 13 Januari 2016

Jasa antar jemput


 

 

 

 Jasa antar - jemput


            *Jabodetabek = Rp. 2200/Km         (belum termasuk tol)

                         Penentuan Kilometer jarak berdasarkan aplikasi Here Drive

            * Luar Jabodetabek = (nego)


Ketentuan :

Melakukan booking pemesanan terlebih dahulu selambat-lambatnya H-1

 

 Informasi dan pemesanan hubungi : 0812-1910-4684


Minggu, 10 Januari 2016

Forum Warga Puri Harmoni

Buat teman-teman yang sudah ambil rumah di Puri Harmoni 1 hingga Puri Harmoni 10, gabung yuk di komunitas google + "Forum Warga Puri Harmoni".

Tujuannya agar terjalin hubungan silaturahmi antar warga Puri Harmoni yang tentunya dapat membawa dampak positif bagi kita semua...Amin.


Semoga bermanfaat...

Update : Sekarang juga ada grup di facebook : Puri Harmoni 7 Klapanunggal
ini linknya : https://www.facebook.com/groups/603271873158109/


Kamis, 07 Januari 2016

Merenovasi rumah kami di Puri Harmoni 7 (bag. Kedua)

Pekerjaan Pondasi

















Mulai Menembok



















Dan Sudah Siap Cor lantai 2





Tanggal 8 Januari 2016, akan dilakukan pengecoran lantai 2...semoga lancar dan on schedule
 

Rabu, 06 Januari 2016

Jasa Transportasi Agutama 21

Menyediakan jasa transportasi untuk keperluan Anda dan keluarga 
dengan armada Daihatsu Great Xenia R 2015, 1300 cc.



**Disewakan dengan supir.

Tersedia beberapa paket promosi pilihan :

- Jabodetabek :
* Paket 6 jam : Rp. 275.000,-
  (belum termasuk tol, parkir, bensin Pertamax dan makan supir)
* Paket 1 hari : Rp. 325.000,-  
   (belum termasuk tol, parkir, bensin pertamax dan makan supir)

Luar Jabodetabek :
* Paket 1 hari : Rp. 360.000,- 
    (belum termasuk tol, parkir, bensin pertamax dan makan supir)

Paket Antar - Jemput (pick up - drop off)
* Tergantung lokasi antar/jemput
 


Dalam rangka promosi, kami juga menyediakan foto liputan on the spot
secara gratis bila menggunakan jasa kami untuk berwisata
(optional bila ada permintaan) 

Bila ingin dicetak (optional):
Album Kolase 20 cm x 30 cm 10 sheet (20 halaman) = Rp. 475.000,-
(Waktu pengerjaan album Kolase sekitar 2 minggu)



Untuk Info lebih lanjut dan pemesanan, hub :
Agus
0812 1910 4684
Telepon, SMS atau Whatsapp
Email : agutama21@gmail.com


We love to serve you

Sabtu, 26 Desember 2015

Belajar Melihat dari Sisi Lain

Sebagai manusia, saya tak pernah luput dari kesalahan dan kealpaan. Keluh dan kesah, sering saya lakukan. Dan sering alpa dalam bersyukur kepada Allah. Walaupun sering saya mendengar dari para ustad dan guru-guru, bahwa kita harus pandai bersyukur, agar nikmat yang Allah berikan kepada kita berlipat ganda.

Namun saya mengabaikan itu semua...seolah hanya pemanis bibir saja.
Suatu saat, saya mengalami masa yang sulit dalam hidup.

Saya yang sebelumnya tidak pernah merasakan hidup yang kekurangan, kini dengan izin Allah, saya harus mengalaminya. Kehidupan saya berubah cepat. Hidup dalam kekurangan materi, mengubah saya yang tadinya boros kini harus berhemat. Belajar untuk hidup sederhana.

Awalnya pastilah sulit. Hidup sederhana karena terpaksa, bukan kesadaran diri seperti yang selalu dianjurkan oleh para Ustad dan guru-guru pengajian. Saya sering berusaha menyangkal kenyataan ini. Kenyataan bahwa saya tidak lagi seperti yang dulu. Dimana dalam keadaan mampu dalam sisi ekonomi. Tidak pernah merasakan kesulitan hidup.

Saya salut sama isteri saya, yang perlahan mengajarkan saya hidup sederhana. Hidup dalam keterbatasan. Istilah lainnya, hidup yang pas-pasan.

Dalam keadaan seperti itu, Alhamdulillah saya memiliki guru yang membimbing saya mengenal Allah lebih jauh.

Akhirnya saya menerima keadaan tersebut dan malah saya bersyukur di posisikan oleh Allah dalam posisi di bawah roda kehidupan.

Saya belajar tentang hidup. Hidup yang sesungguhnya di mata Sang Khalik.
Dalam keadaan saya saat itu, saya mengenal manusia dan rahasia alam manusia.

Saat saya mau menerima kenyataan hidup saya, disaat yang sama saya merasakan kelonggaran hidup. Saya belajar untuk berkompromi dengan hati.

Saya merasakan bahwa hati kita sangat sensitif. Disaat keadaan sesuai dengan keinginan, hati kita senang. Namun disaat keadaan tidak sesuai dengan keinginan, hati kita sedih dan galau...

Berarti bahwa hati kita harus dijaga. Bagaimana mungkin kita akan berpikir jernih dan positif, bila hati kita sedang bad mood. Yang ada kita hanya menyalahkan keadaan.

Begitu pentingnya peran hati, hingga Allah pun dalam firman-Nya mengatakan,
“sesungguhnya pendengaran dan penglihatan serta hati, semua anggota-anggota itu tetap akan ditanya tentang apa yang dilakukannya.” (Al-Isra: 36)
"(Yaitu) Hari yang harta dan anak-pinak tidak dapat memberikan pertolongan sesuatu apapun Kecuali (harta benda dan anak-pinak) orang-orang yang datang menghadap Allah dengan hati yang selamat sejahtera (dari syirik dan penyakit munafik) . "(Asy-Syura: 88-89)

Yang saya pelajari, bagaimana menjaga hati agar tetap hanif kepada Allah adalah :
- Menjaga pendengaran dan mata hanya untuk yang layak dan baik.
- Berbaik sangka kepada Allah
- Selalu berzikir kepada Allah
- Selalu bersyukur bagaimanapun keadaan kita

Dan mungkin masih banyak lagi.

Namun dari hal-hal yang saya gunakan tersebut diatas, Alhamdulillah saya merasakan kedamaian dalam hati.

Lantas apa efeknya bila kita sudah mampu berdamai dengan hati ?

Percaya atau tidak, saya tidak merasa kekurangan dalam hidup. Orang diluar sana boleh jadi menganggap kami keluarga yang lemah dari sisi ekonomi, tapi saya tidak merasakan itu. Saya tidak merasa susah. Bahkan sebaliknya, saya merasa bahwa kami keluarga yang bahagia.

Kedamaian di hati mempengaruhi cara pandang kita tentang kehidupan. Selalu positif. Hal itu akhirnya mempengaruhi lingkungan terdekat...yaitu keluarga.

Dalam posisi dibawah roda kehidupan itu, saya menemukan sesuatu yang belum pernah saya temui sewaktu berada diatas. Yaitu kedamaian dan ketentraman, baik saat dirumah maupun saat diluar rumah.

Saat dirumah saya merasakan rumahku adalah surgaku, meskipun kami tinggal dirumah petak kontrakan yang kecil.

Saat bekerja, saya tidak merasa terbebani oleh tanggung jawab yang diberikan klien. Alhamdulillah, banyak klien yang nyaman bekerja sama dengan saya.

Namun, memang tidak mudah menjaga hati tersebut. Seperti yang saya katakan di awal, hati kita sangat sensitif. Saya pun sering terlepas pula dalam menjaga hati. Tapi, karena saya sudah pernah merasakan efek yang tersembunyi bila kita mampu menjaga hati, membuat saya ingin terus dan terus berusaha menjaga hati ini. Insya Allah...

Perlu tekad dan keinginan yang kuat dalam penjagaan hati ini, namun saya merasa sepadan dengan hasilnya...

Itulah sekelumit tulisan saya ini. Belajar melihat dari sisi lain...yaitu melalui hati sebelum langsung masuk ke akal.

Karena sesungguhnya akal yang tidak dibarengi hati yang sehat, sering menjebak dan membuat kita menjauh dari jalan Allah.